Di musim hujan sekarang ini, ada
beberapa hal yang bisa kita khawatirkan. Diantaranya banjir, banyaknya
penyakit, aktivitas yang kadang terganggu disaat hujan (kehujanan di jalan bagi
pengguna motor, pejalan kaki). Selain itu ada juga gangguan pada bangunan rumah
seperti rembesan air hujan. Berikut ini akan dibahas lebih lanjut tentang
masalah rembesan air hujan pada bangunan.
Rembesan air pada dinding rumah
biasanya terjadi pada musim hujan, karena pada musim tersebut curah hujan yang
tinggi dan frekwensi dinding rumah terpapar oleh air hujan juga cukup lama. Rembesan
air juga umumnya ditemui pada dinding yang berbatasan dengan toilet atau
dinding bagian bawah rumah yang elevasinya dekat dengan lantai.
Dinding yang rembes karena bisa
menyebabkan beberapa hal berikut ini.
- Adanya jamur pada dinding sehingga secara tidak langsung akan mengganggu kesehatan.
- Cat dinding yang menggelembung dan akan mengelupas
- Ruangan menjadi lembab
- Muncul bau tidak sedap yang berasal dari bau lembab dan cat.
Umumnya rembesan air pada dinding diakibatkan oleh beberapa
hal, yaitu:
Plesteran dinding luar tidak bersifat waterproof (tahan air) dan
dampproof (tahan lembab), sehingga air (utamanya air hujan) dapat dengan mudah merembes dan
menembus masuk kedalam dinding. Akibatnya akan muncul bercak-bercak noda pada
dinding, dan biasanya pada bagian interior cat akan menggelembung karena air
yang terperangkap diantara cat dan bidang dinding.
Akibat adanya keretakan pada dinding, keretakan ini bisa terjadi pada dinding rumah bagian
luar (eksterior) dan dinding bagian dalam (interior). Keretakan dinding ini
sendiri biasanya terjadi karena campuran aggregat yang kurang bersih, sehingga
PC tidak mengikat aggregat halus secara sempurna. Akibatnya komposisi PC dan
aggregat mudah sekali untuk terlepas bila terjadi perbahan suhu (panas dan
hujan) secara terus menerus.
Dinding luar (eksterior) terpapar air hujan secara terus menerus atau bisa terjadi pada dinding bagian dalam yang berbatas dengan
kamar mandi atau dinding bagian bawah yang berdekatan dengan lantai yang
kondisi air tanahnya cukup tinggi dan lapisan
trasraam yang kurang baik.
Solusi
Jika rumah anda baru akan dibangun,
maka anda dapat mempertimbangkan untuk mencampur mortar sebagai bahan plesteran
dinding dengan zat aditif integral waterproofing (redseal plesteran). Anda juga
bisa mensubtitusi bahan trasraam, umumnya trasraam dibuat dari susunan bata
yang dilapisi mortar cement. Tetapi jika ingin mencoba bahan lain untuk
trasraam, ada beberapa kombinasi material yang bisa anda gunakan, diantaranya
adalah: trasraam dari lapisan aspal, karet trasraam, trasraam seng papak,
susunan bata yang diplester dengan semen emulsi yang kedap air.
Jika rumah anda adalah rumah lama,
maka ada beberapa solusi treatment yang bisa dilakukan, diantaranya adalah:
1. Perawatan dan Perbaikan Dinding Rumah
Bagian Luar
Jika rembesan air hanya meninggalkan
noda berupa spot-spot yang tipis, maka rembesan air ini dapat diatasi dengan waterproofing yang biasa kita temui di
toko-toko bahan bangunan, anda tinggal memilih waterproofing type coating. Tapi
bila rembesan air yang terjadi cukup besar dan membuat dinding rumah bagian
dalam rusak parah, maka waterproofing type coating kurang cocok untuk digunakan
karena waterproofing type coating tidak kuat menahan tekanan air dari dalam
tembok.
Hasilnya waterproofing tersebut akan
menggelembung. Sama halnya dengan penggunaan cat minyak untuk menahan rembesan
air, ide ini kurang tepat karena air dari dalam dinding akan melarutkan zat
alkali semen, kemudian zat alkali semen yang bertemu dengan cat minyak (alkyd)
menghasilkan reaksi penyabunan yang menyebabkan cat minyat melunak dan terlepas
dari dinding.
Untuk mengatasi masalah ini, anda
dapat melakukan plesteran ulang atau
melapisi plesteran lama pada dinding bagian luar rumah dengan plesteran baru
yang ditambahkan zat aditif. Zat aditif yang cocok untuk dinding
waterproofing adalah redeseal atau Weldcrete coating, redseal ini adalah
waterproofing yang anti lembab (dampproof) sementara Weldcrete coating adalah
zat aditif campuran mortar untuk aplikasi anti air.
Bila rembesan air disebabkan oleh
adanya keretakan pada dinding bagian luar rumah, maka proses perbaikan harus
difokuskan pada bagaimana mengatasi dan memperbaiki keretakan dinding luar
rumah anda. Untuk dinding yang retaknya < 1 mm, anda dapat menambal bagian
yang retak tersebut dengan campuran mortar semen yang ditambahkan Weldgrout.
Weldgrout adalah zat aditif berupa bahan perekat yang waterproofing dan
biasanya ditambahakan pada campuran mortar (PC+aggregat halus) untuk plesteran
dinding luar rumah. Jika retakan dinding luar besarnya > 1 mm, solusinya
adalah: potong area atau bidang dinding yang retak menggunakan mesing pemotong
keramik (ceramic cutter), bisa juga dengan melebarkan area retakan dengan
menggunakan betel. Kemudian retakan yang sudah dipotong atau dilebarkan itu
lalu dibersihkan dan dilembabkan. Buat campuran mortar yang ditambahkan
Weldgrout, kemudian isi semua celah retakan yang sudah dibersihkan tadi dengan
campuran mortar+Weldgrout.
2. Perawatan dan Perbaikan Dinding Rumah Bagian Dalam
Jika dinding rumah anda berhimpitan
atau berdempetan dengan dinding rumah tetangga (rumah couple), plesteran
dinding lama yang rembes atau lembab dibagian dalam rumah bisa dikupas atau
dibobok sampai bertemu dengan lapisan batu bata/batako atau beton. Bersihkan
dan lembabkan permukaan batu bata/batako atau beton tersebut. Buat campuran
mortar (PC+aggregat halus) untuk plesteran dinding dalam, kemudian campurkan
dengan zat aditif Weldgrout. Campuran antara mortar dan Weldgrout akan
menghasilkan mortar waterproofing untuk menutup dan melapisi dinding dalam yang
terindikasi rembes atau lembab.
Campuran mortar dan Weldgrout
selanjutnya bisa anda aplikasikan untuk melapisi dinding bata/batako atau
beton, lapisi dinding dalam rumah anda dengan dengan mortar waterproofing
setebal +/- 5 mm. Setelah dinding bagian dalam anda plester ulang dengan mortar
waterproofing, selanjutnya anda dapat mengecat ulang dinding bagian dalam
tersebut dengan cat yang ditambahkan zat aditif berupa Weldnat
Jika rembesan air dibagian dalam
rumah (interior) tidak terlalu parah, anda juga dapat mencoba solusi ekonomis
dengan memanfaatkan zat aditif tanpa harus menggunakan mortar. Kupas cat lama
pada bagian yang lembab atau rembes sampai bertemu dengan acian/plesteran
dinding, bersihkan dengan air dan tunggu sampai dinding tersebut kering. Lebih
baik jika anda melakukannya dimusim kering, sehingga kecil kemungkinannya
dinding rumah anda lembab atau rembes akibat terpapar air.
Jika dinding tersebut telah kering,
gunakan zat aditif Weldcrete coating dengan takaran 1 Kg Weldcrete coating
untuk menutupi dinding seluas +/- 5 m2. Tunggu beberapa hari setelah anda
melapisi dinding lama dengan Weldcrete coating, baru kemudian anda cat ulang
dinding bagian dalam rumah Anda, jangan lupa campurkan zat aditif Weldnat pada
cat yang akan Anda gunakan.
Pencegahan terbaik untuk mengatasi rembesan adalah saat
pelaksanaan pekerjaan dinding dan pengecoran atap beton dag. Beberapa hal berikut yang harus diperhatikan
untuk mencegah penyebab dinding rembes dan cara mengatasinya.
- Saat pekerjaan plesteran dipastikan bahwa metode yang dilakasanakan sudah benar. Dari segi bahan dan campuran semen dengan pasir gunakan maksimal campuran 1:5.
- Pekerjaan atap dag beton. diusahakan saat pengecoran benar-benar maksimal sehingga tidak menimbulkan rongga atau keropos. Karena rongga beton sangat berbahaya apabila terkena air hujan bisa merembet kemana-mana.
- Setelah atap dag beton mengeras, lakukan pekerjaan waterproofing dengan semen khusus seperti sika, fosroc, dan sebagainya. oleskan adukan waterproofing pada atap dag beton.
- Pekerjaan dinding Kamar mandi sebaiknya menggunakan keramik dinding. Sebelum pemasangan keramik oleskan waterproofing sebelum diplester. pertama, plester tipis pada pasangan bata. setelah kering kemudian diberi waterproofing. Tunggu beberapa hari setelah kering baru diplester kemudian pasang keramik.
- Cek pemipaan air hujan yang ada di atas atap. dipastikan tidak ada kebocoran.
sumber:
sumber gambar:
- https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEju0Ebwq8a9wVmOvlXyf4dsJg1uB0OESC9OBPFAvviavUkVmO7HONrFrj3VkrRaK1eQ7TLpF9rBrWtrOnUgYBJXyCzmdG-XOvxm6V_iOUV3bbrhleMgBXW3KwCVlU75bTdnUNAfuGZx/s1600/1.PNG
- http://higienis.com/beta/wp-content/uploads/2015/11/tembok-ngompol.jpg
- http://higienis.com/beta/wp-content/uploads/2015/11/1412157shutterstock-10211947780x390.jpg
- http://higienis.com/beta/wp-content/uploads/2015/11/tembok-ngompol.jpg
Sekian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar