Kamis, 15 Juni 2017

Kesan Perjalanan KLA

setelah melewati 5 hari 4 malam yaitu
hari 1: pagi ke hongkong- menginap di hongkong
hari 2: masih hongkong - sore pergi ke macau - menginap di macau
hari 3: masih di macau- sore pergi ke shenzhen- menginap di shenzhen
hari 4: masih di shenzhen
hari 5: shenzhen - sore sampai hongkong- malam sampai jakarta

tour guidenya seru, asik juga. apalagi sour guide saat di shenzhen. ya walaupun pada awalnya agak tidak suka karna galak. ya mungkin karna masalah visa kelompok itu. jadi kita seperti diatur tapi mereka agak galak gitu. tapi setelah sampai di bis, ketegangan pun mereda kareda tour guide nya asik.

hotel yang kita tidurin eh tinggalin hem susah kata-katanya. pokonya hotel tempat kita menginap itu bagus bagus. agak takut sih pas di hongkong. jadi di kamar mandinya itu ada kacanya. kaca itu kalo aku liat dari dekat warnanya merah, jadi muka aku tuh kaya merah gitu. pokonya kalo lagi mandi gitu aku ga liat kaca hehe gara gara takut liat muka sendiri kaya serem gitu warna merah.

hotel yang paling bagus menurut aku pas di macau, hem ga ada fotonya maap mungkin lain kali aku
coba cari di google. jadi hotel ini luas, lega, nyaman pokonya trus ada ruang jendela yang bisa buat duduk (lupa namanya) tapi ya kekurangannya kasurnya jadi satu, maksud aku ga dipisah kaya hotel di hongkong atau shenzhen. hotel ini doang yang aku inget namanya. soalnya namanya kaya film rio yang burung itu. nama hotelnya rio hotel.

hotel ketiga di shenzhen itu hotel bintang lima. kenapa bintang lima? ya menurut aku emang bagus sih tapi sempit. kurang luas untuk berdua. masing masing orang punya kasur sendiri trus ada meja kerja gitu, trus kamar mandi lucu. jadi kamar mandi itu kan punya sisi samping sama depan. sisi samping itu temboknya terbuat dari kaca. nah yang bikin kaget awalnya kirain ga ada penutupnya buat mandi. yaampun norak banget ya aku. ternyata pas diliat lagi ada tirainya hehe.

aku kurang suka pas bis di hongkong. jadi salah satu bis nya itu sempit. ukuran satu kursi sangat sempit pokonya. oiya di hongkong shenzhen macau itu setiap bis ada sabuk pengamannya. waktu itu tour guide di hongkong pernah bilang sabuk itu wajib, kalo ga dipake nanti dikenakan denda.

untuk waktu atau jadwalnya menurut aku ga teratur, jadi kita kadang ga dikasih waktu buat sholat zuhur sama ashar. iya sering banget ga sholat. kecewa pas itu sih.

makanan disana ya lumayan, cuman kurang berasa gitu. makanya waktu itu ada yang bilang kalo bisa bawa sambal atau bubuk cabe dalam kemasan. jadi pas makan ditaburilah bubuk itu.

oiya pas makan di hotel itu kita harus nunggu dulu kalo misalnya lagi penuh. padahal seharusnya kata dosen aku kalo tempat makan gitu tuh harus diperhatikan sama banyaknya orang yang bakal tidur di hotel itu. trus aku juga lebih hati-hati pas makan, jadi disana aku bakal liat temen aku dulu mereka makan apa baru aku ikutin. soalnya takut aja gitu hehe

sepertinya udah itu aja yang aku kasih tau
terima kasih

identifikasi waterfront


 Di dekat air, terdapat tulisan seperti di atas, selain itu terdapat rantai sebagai batas agar orang tidak melewatinya dan tidak membahayakan pengunjung tersebut
  selain batas rantai, terdapat juga batas yang lebih jelas terlihat.
Gambar di atas diambil dari jembatan penyebrangan. Bisa dilihat posisinya adalah gedung/bangunan, kemudian jalan raya, kemudian pedestrian, setelah itu air. dengan posisi seperti ini, orang yang ada di dalam gedung tinggi dapat melihat keindahan pemandangan air tersebut

mungkin hanya itu yang bisa saya sampaikan
mohon maaf jika ada kesalahan
terima kasih 

avenue of star

Sumber : dokumen pribadi


Avenue Of Star terletak di Tsim Sha Tsui, Hong Kong memiliki batasan laut seperti gambar di atas. Pada saat malam hari pemandangannya sangat indah seperti gambar di bawah ini

Pemandangan pada malam hari memperlihatkan banyaknya lampuyang menghiasi gedung memperlihatkan keindahan tersendiri


terdapat tangga agar kita bisa naik ke atas

saat itu terlihat ada perahu yang sedang lewat dengan sangat memikau

banyaknya orang yang mengunjungi avenue of star

Sumber : dokumen pribadi

di atas adalah beberapa gambar yang saya dapatkan
terima kasih

Waterfront (Tepian Air)

Konsep waterfront sangat bagus. Dengan adanya waterfront, bangunan yang menghadap ke air tersebut akan memperhatikan keindahan maupun kebersihan air. Air juga merupakan elemen yang membuat sejuk dan segar di mata. Apalagi jika sedang teriknya matahari.

Dari zaman dahulu, manusia sudah tinggal dekat dengan air. Karena air sebagai  sumber kehidupan. Tinggal di tepian air tidaklah salah. Yang salah adalah jika tidak bisa merawat air di dekat tempat kita tinggal. Misalnya dengan membuang sampah di saluran air tersebut yang menyebabkan pencemaran kebersihan dan keindahan air itu sendiri. Maka dari itu, sebaiknya jika ingin membangun di dekat air, janganlah membuat air sebagai sesuatu yang tidak penting. Walaupun di zaman sekarang lebih banyak bangunan yang menghadap ke jalan, karena memang aksesbilitas yang memudahkan pengguna.

Tapi, jika kita menginginkan sesuatu yang indah, tidak ada salahnya membuat bangunan dekat dengan air karena itupun menjadi nilai plus apabila air di dekat bangunan jernih.
Sekian dari saya. Mohon maaf bila ada kekurangan

Terima kasih

Hari pertama saat KLA 2017

Pada perjalanan KLA ke hongkong, kami menggunakan pesawat china airlines. Perjalanan selama kurang lebih 6 jam cukup menyenangkan.
Setelah sampai di Hongkong, kami langsung makan di bandara. Pada saat makan, tentunya sangat menyenangkan karena perut waktu itu memang sudah sangat lapar hehe

Pada saat makan, satu meja harus diisi penuh dulu sekitar 8-10 orang baru boleh makan. Makananpun datang satu persatu sehingga saya tertarik untuk menunggu dan menebak nebak apa yang akan dihidangkan. Pada saat makanan penutup datang, rasanya agak sedih soalnya sudah berakhir kedatangan para makanan itu :(

Setelah makan kami pergi ke garden of star untuk melakukan pengamatan

Sebenarnya kelompok kami saat itu bingung harus melakukan pengamatan apa. Pada rencana awal, lokasi yang dipilih avenue of star, tapi karna waktu itu ada renovasi di lokasi tersebut, maka kelompok kami pindah ke garden of star.


Setelah kurang dari 2 jam, kami pergi ke tempat coklat. Harga coklatnya 60 hongkong dollar dapat satu bungkus, sedangkan 200 hongkong dollar dapat 4 bungkus. Karena lebih murah 200 dapat 4 bungkus, maka saya bersepakat dengan teman saya untuk patungan 100 100 dan jadilah kami masing-masing memiliki 2 bungkus coklat. Setelah membeli cokelat kami pergi ke avenue of star untuk melakukan pengamatan lanjutan. Saya kesal ketika baru tau kalua boleh kesana. Jadi pada saat disana kami menggunakan waktu yang sedikit untuk mengambil gambar. Oiya saya sebelumnya kesal karena ternyata tempat ini dibuka tapi kelompok saya hanya bias kesana pada malam hari. Padahal, jika kita kesana pada awal dan tidak harus ke Garden Of Star pengamatan akan jadi lebih enak. Setelah pengamatan lagi,  kami pergi ke restoran dekat situ dan kemudian makan malam. Setelah makan kami pergi ke hotel dan beristirahat

mohon maaf nama hotelnya saya lupa. nanti kalau saya ingat saya akan tulis disini.
terima kasih

Persiapan KLA 2017 (HoSheMa)

Penulisan kali ini mengenai apa sih yang sawa bawa selama perjalanan di Hoshema tersebut.
Persiapan yang saya bawa adalah
  1. Alat sholat (mukena parasut(?), sajadah kecil)
  2. Alat mandi (sebenarnya ini tidak perlu karena menginap di hotel, tapi untuk jaga jaga)
  3. Alat kecantikan (disarankan disimpan di koper)
  4. Pakaian ganti (baju tidur, baju ganti, dll)
  5. Obat atau vitamin (waktu itu saya bawa ene*von c)
  6. Payung (karena saat itu sedang musim hujan)
  7. Passport (sebelum keberangkatan, passport dikumpulkan dan dijadikan 1 oleh pihak kampus. Tapi setelah di bandara dibagikan kembali)
  8. Dompet beserta uang (rupiah,dollar hongkong, yuan)
  9. Pembalut (karna waktu itu di akhir bulan, jadi sebagai jaga jaga kalau datang bulan)
  10. Colokan steker 3 ke 2 (?). (Jadi, di sana itu jarang ada yang 2 kaki.)
  11. Charger hp
  12. Kartu identitas dari pihak travel (nama travelnya ...)
  13. Kaos kaki
  14. Kamera
  15. Alat tulis (tidak usah lengkap, hanya pulpen dan buku catatan kecil)
  16. Tissue basah

Diantara yang sudah disebutkan, bo* cabe atau sambal saya tidak bawa karena waktu itu tidak sempat beli

Sepertinya udah itu saja yang saya bawa selama pergi. Intinya bawa seperlunya, yang tidak perlu tidak usah dibawa karna takut merepotkan. Selain itu, beli oleh oleh secukuonya saja. Tidak perlu berlebihan karena takut merepotkan nantinya.

KLA tahun 2017 HOngkong-SHEnzhen-MAcau (HOSHEMA)

Pada tulisan kali ini, saya akan membahas mengenai KLA. apasih KLA itu?

Jurusan arsitektur pada Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan di Universitas Gunadarma memiliki kegiatan Kuliah Lapangan Arsitektur dimana, mahasiswa diajak untuk pergi ke  suatu tempat yang telah disepakati bersama oleh mahasiswa maupun dosen baik itu berada di dalam negeri ataupun luar negri.

Kegiatan ini sudah berlangsung sejak beberapa tahun lalu, lebih tepatnya saya tidak tahu. Yang saya ketahui, pada kegiatan ini sudah ada yang ke korea, singapura, hongkong. Sedangkan pada tahun saya, dibagi menjadi dua bagian yaitu hongkong-shenzhen-macau dan dubai. Pada tahun sebelum sebelumnya, tujuan untuk satu angkatan hanyalah 1 tujuan. Tapi karena banyaknya mahasiswa dan keinginan mahasiswa yang berbeda, jadi kegiatan ini dibagi menjadi 2 tempat.

Oiya pilihan yang saya buat yaitu pergi ke hongkong-shenzen- macau. Untuk mencapai harga 10.500.000 kami para mahasiswa diwajibkan menabung teratur selama kurang lebih 1 tahun. Mahasiswa diharuskan menyimpan setiap blanko dan difotokopi sebagai tanda bukti kalau sudah melakukan pembayaran.

Selain harus menabung, mahasiswa juga harus memiliki passport. Passport ini selama berada di luar Negeri tidak boleh hilang. untuk visa ke Shenzhen, kami menggunakan visa kelompok. jadi, dalam 1 kelompok itu passport tidak boleh hilang. Kenapa begitu? karena jika salah satu orang dalam kelompok kehilangan passport maka dalam satu kelompok tidak bisa pulang.

sekian penulisan kali ini. kalau ada kesalahan mohon dimaklumi hehe
terima kasih

Sabtu, 01 April 2017

3 Bangunan Tinggi di Hongkong

Kali ini, saya membahas tentang bangunan tinggi. Sebelum membahas ke bangunan-bangunannya apa saja, saya akan menjelaskan bangunan tinggi itu apa sih? Pengertian dari High Rise Building itu sendiri dari wikipedia “suatu bangunan biasa disebut sebagai bangunan tinggi jika memiliki ketinggian antara 75 kaki dan 491 kaki (23 m hingga 150 m). Bangunan yang memiliki ketinggian lebih dari 492 kaki (150 m) disebut sebagai pencakar langit. Tinggi rata-rata satu tingkat adalah 13 kaki (4 meter), sehingga jika suatu bangunan memiliki tinggi 79 kaki (24 m) maka idealnya memiliki 6 tingkat.”


Selanjutnya mari kita lihat 3 bangunan tinggi di Hongkong

1. Menara Bank of China( 中銀大廈)






Bank of China Tower (disingkat BoC Tower; Hanzi tradisional: 中銀大廈) adalah salah satu gedung pencakar langit yang terkenal di Central, Hong Kong. Gedung ini adalah markas dari Bank of China di Hong Kong.
Gedung ini di desain oleh I. M. Pei, gedung ini memiliki tinggi 305 m (1,000.7 ft) dengan dua tiang setinggi 367.4 m (1,205.4 ft). Gedung ini adalah gedung tertinggi di Hong Kong dan Asia sejak tahun 1989 sampai tahun 1992, dan juga merupakan gedung pertama di luar Amerika Serikat yang memiliki tinggi 305 m (1,000 ft). Saat ini Menara Bank of China adalah gedung tertinggi ketiga di Hong Kong, setelah Two International Finance Centre dan Central Plaza

 2. Central Plaza, Hong Kong (中環廣場)


Central Plaza adalah gedung pencakar langit tertinggi kedua di Hong Kong. Dengan tinggi 374 meter, Central Plaza hanya kalah tinggi dari 2 IFC (415 meter) yang ada di Central, Hong Kong.

Gedung ini terletak di Harbour Road 18, Wan Chai di Pulau Hong Kong. Dari 1992 sampai 1996, gedung ini adalah gedung tertinggi di Asia sampai Shun Hing Square di Shenzhen, Republik Rakyat Tiongkok selesai dibangun. Gedung berlantai 78 ini selesai pada bulan Agustus 1995. Tinggi gedung Central Plaza mengalahkan Bank of China Tower, dan memegang rekor sebagai gedung tertinggi di Hong Kong hingga pembangunan 2IFC selesai.
Central Plaza juga merupakan gedung beton bertulang tertinggi di dunia, sampai dikalahkan oleh CITIC Plaza di Guangzhou. Bangunan ini menggunakan rencana lantai segitiga. Di atap gedung terdapat tiang tempat empat buah lampu neon yang berfungsi sebagai penunjuk waktu. Warna lampu neon berubah-ubah sesuai waktu yang ditunjukkan. Lampu neon menyala satu demi satu dalam interval 15 menit hingga genap satu jam dengan lampu neon keempat, dan diulangi dari neon pertama dengan warna baru pada jam berikutnya.
Sebuah anemometer dipasang di bagian ujung tiang gedung. Anemometer ini berada pada ketinggian 378 meter di atas permukaan laut. Panjang tiang di atap gedung adalah 102 meter. Di gedung ini juga terdapat gereja tertinggi di dunia--Hong Kong City Church.


3. International Finance Centre 


(IFC, dicap sebagai "ifc") merupakan perkembangan komersial terpadu di tepi pantai di Distrik Tengah, Hong Kong.
Sebuah tengara terkemuka di Hong Kong, IFC terdiri dari dua gedung pencakar langit, IFC Mall, dan Four Seasons Hotel Hong Kong. Gedung kedua IFC adalah gedung tertinggi kedua di Hong Kong, di belakang International Commerce Centre di Kowloon Barat. Two IFC merupakan gedung tertinggi keempat di wilayah Tiongkok Daratan dan gedung perkantoran tertinggi kedelapan di dunia, berdasarkan ketinggian struktural. Stasuin Hong Kong di Airport Express langsung di bawahnya.
IFC dibangun dan dimiliki oleh IFC Development, sebuah konsorsium Sun Hung Kai Properties, Henderson Land dan Towngas.
Pada tahun 2003, Financial Times, HSBC, dan Cathay Pacific memasang iklan pada fasad yang membentang lebih dari 50 lantai, seluas 19,000 m² (0.2 juta kaki persegi) dan panjang 230 m, sehingga iklan terbesar di dunia pernah memakai gedung pencakar langit.


sumber:
https://id.wikipedia.org/wiki/Menara_Bank_of_China
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:HK_Bank_of_China_Tower_View.jpg
https://id.wikipedia.org/wiki/Central_Plaza,_Hong_Kong
https://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:%E4%B8%AD%E7%92%B0%E5%BB%A3%E5%A0%B4.JPG
https://id.wikipedia.org/wiki/International_Finance_Centre



Minggu, 29 Januari 2017

Peranan perencanaan fisik pembangunan

Peranan perencanaan fisik pembangunan
·         Lingkup nasional
·         Lingkup Regional
·         Lingkup Lokal
·         Lingkup Sektor swasta

Perencanaan fisik pembangunan pada hakikatnya dapat diartikan sebagai suatu usaha pengaturan dan penataan kebutuhan fisik untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia dengan berbagai kegiatan fisiknya.

Lingkup nasional
Kewenangan semua instansi di tingkat pemerintah pusat berada dalam lingkup kepentingan secara sektoral. Departemen-departemen yang berkaitan langsung dengan perencanaan fisik khususnya terkait dengan pengembangan wilayah antara lain adalah :
¤  Dept. Pekerjaan Umum
¤  Dept. Perhubungan
¤  Dept. Perindustrian
¤  Dept. Pertanian
¤  Dept. Pertambangan
¤  Energi, Dept. Nakertrans. 

Dalam hubungan ini peranan Bappenas dengan sendirinya juga sangat penting. Perencanaan fisik pada tingkat nasional umumnya tidak mempertimbangkan distribusi kegiatan tata ruang secara spesifik dan mendetail. Tetapi terbatas pada penggarisan kebijaksanaan umum dan kriteria administrasi pelaksanaannya.

Misalnya:
suatu program subsidi untuk pembangunan perumahan atau program perbaikan kampung pada tingkat nasional tidak akan dibahas secara terperinci dan tidak membahas dampak spesifik program ini pada suatu daerah.

Yang dibicarakan dalam lingkup nasional ini hanyalah, daerah atau kota yang memenuhi kriteria yang ditetapkan dan studi kelayakan dalam skala yang luas. Jadi pemilihan dan penentuan daerah untuk pembangunan perumahan tadi secara spesifik menjadi wewenang lagi dari pemerintaan tingkat lokal.

Meskipun rencana pembangunan nasional tidak dapat secara langsung menjabarkan perencanan fisik dalam tingkat lokal tetapi sering kali bahwa program pembangunan tingkat nasional sangat mempengaruhi program pembangunan yang disusun oleh tingkat lokal.

Sebagai contoh, ketidaksingkronan program pendanaan antara APBD dan APBN, yang sering mengakibatkan kepincangan pelaksanaan suatu program pembangunan fisik, misalnya; bongkar pasang untuk rehabilitasi jaringan utilitas kota.

LINGKUP REGIONAL

Instansi yang berwenang dalam perencanaan pembangunan pada tingkatan regional di Indonesia adalah Pemda Tingkat I, disamping adanya dinas-dinas daerah maupun vertikal (kantor wilayah).
Contoh; Dinas PU Propinsi, DLLAJR, Kanwil-kanwil. Sedang badan yang mengkoordinasikannya adalah Bappeda Tk. I di setiap provinsi.

Walaupun perencanaan ditingkat kota dan kabupaten konsisten sejalan dengan ketentuan rencana pembangunan yang telah digariskan diatas (tingkat nasional dan regional) daerah tingkat II itu sendiri masih mempunyai kewenangan mengurus perencanaan wilayahnya sendiri Yang penting dalam hal ini pengertian timbal balik, koordinatif.

Contoh, misalnya ada perencanaan fisik pembangunan pendidikan tinggi di suatu kota, untuk hal ini, selain dilandasi oleh kepentingan pendidikan pada tingkat nasional juga perlu dipikirkan implikasi serta dampaknya terhadap perkembangan daerah tingkat II dimana perguruan tinggi tersebut dialokasikan.

Masalah yang sering mennyulitkan adalah koordinasi pembangunan fisik apabila berbatasan dengan kota atau wilayah lain.       Ada instansi khusus lainnya yang cukup berperan dalam perencanaan tingkat regional misalnya otorita atau proyek khusus.
Contoh otorita Batam, Otorita proyek jatiluhur, DAS.

LINGKUP LOKAL
Penanganan perencanaan pembangunan ditingkat local seperti Kodya atau kabupaten ini biasanya dibebankan pada dinas-dinas,

contoh: Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Tata Kota, Dinas Kebersihan, Dinas Pengawasan Pembangunan Kota, Dinas Kesehatan, Dinas PDAM.

Koordinasi perencanaan berdasarkan Kepres No.27 tahun 1980 dilakukan oleh BAPPEDA Tk.II. Saat ini perlu diakui bahwa sering terjadi kesulitan koordinasi perencanaan. Masalah ini semakin dirasakan apabila menyangkut dinas-dinas eksekutif daerah dengan dinas-dinas vertikal.

Di Amerika dan Eropa sejak 20 tahun terakhir telah mengembangkan badan-badan khusus darai pemerintah kota untuk menangani program mota tertentu, seperti program peremajaan kota (urban renewal programmes). Badan otorita ini diberi wewenang khusus untuk menangani pengaturan kembali perencanaan fisik terperinci bagian-bagian kota.

LINGKUP SWASTA

Lingkup kegiatan perencanaan oleh swasta di Indonesia semula memang hanya terbatas pada skalanya seperti pada perencanaan perumahan, jaringan utiliyas, pusat perbelanjaan dll. Dewasa ini lingkup skalanya sudah luas dan hampir tidak terbatas.

Badan-badan usaha konsultan swasta yang menjamur adalah indikasi keterlibatan swasta yang makin meluas. Semakin luasnya lingkup swasta didasari pada berkembangnya tuntutan layanan yang semakin luas dan profesionalisme.

Kewenangan pihak swasta yang semakin positif menjadi indikator untuk memicu diri bagi Instansi pemerinta maupun BUMN. Persaingan yang muncul menjadi tolok ukur bagi tiap-tiap kompetitor (swasta dan pemerintah) dan berdampak pada peningkatan kualitas layanan/produk. Pihak swasta terkecil adalah individu atau perorangan. Peran individu juga sangat berpengaruh terhadap pola perencanaan pembangunan secara keseluruhan.

Contoh apabila seseorang membuat rumah maka ia selayaknya membuat perencanaan fisik rumahnya dengan memenuhi peraturan yang berlaku.


Taat pada peraturan bangunan, aturan zoning, perizinan (IMB) dan sebaginya. Kepentingannya dalam membangun harus singkron dengan kepentingan lingkungan disekitarnya, tataran lokal hingga pada tataran yang lebih luas.

dibawah ini terdapat artikel mengenai perencanaan pembangunan 

Urgensi Data dan Informasi

Menunggu reformasi  BPS menjadi pusat data di Indonesia kelak, kita tidak dapat ingkari bahwa keberadaan data dan informasi sangat urgen dalam perencanaan pembangunan. Data dan informasi adalah urat nadi pembangunan, dasar pengambilan keputusan dan  pijakan merancang bangun program dan kegiatan pembangunan.
Perencanaan pembangunan yang tidak berbasis data dan informasi akan menyebabkan hasil pembangunan timpang atau tidak sesuai dengan harapan bahkan proyek pembangunan berujung mangkrak. Proyek-proyek demikian merupakan produk pembangunan yang gagal atau cacat. Kepala BAPPEDA Provinsi Nusa Tenggara Timur, Ir. Wayan Darmawa, kerap mengunakan istilah sampah pembangunan untuk menggambarkan situasi tersebut di atas. Di sebut sampah karena keberadaan proyek-proyek mangkrak mengotori ruang publik.

Berkaca dari Hambalang

Wisma Atlet Hambalang adalah salah satu contoh sampah pembagunan.  Kita dapat berkaca dari kasus atau proyek ini dalam merancang bangun program dan kegiatan.  Tempo.co (2012) mensinyalir lima (5) penyebab proyek hambalang gagal. Pertama,  Hambalang berada di kawasan cincin api (ring of fire). Kedua, kontur tanah. Hambalang merupakan pebukitan yang kemiringan mencapai 45 derajat atau lebih sehingga sangat berbahaya membangun gedung lebih dari 2 lantai.
Ketiga,  kawasan Hambalang rawan longsor. Masyur Irsyam, pakar geotechnical engineering ITB,  memaparkan bahwa jenis tanah Hambalang merupakan tanah ekspansif (cleyshale) sehingga mudah longsor dan lapuk.
Keempat,  Hambalang merupakan daerah dengan curah hujan tinggi. Kondisi alam seperti ini mudah menimbulkan longsor karena tanahnya labil. Terakhir, spesifikasi konstruksi. Diduga kualitas spesifikasi konstruksi bangunan di bawah standar.
Lima alasan di atas, jelas terlihat empat alasan pertama sudah menunjukkan data dan informasi yang valid tetapi diabaikan dalam tahap perencanaan.
Penurunan spesifikasi konstruksi merupakan hal lain – terkait dengan perilaku korupsi. Tetapi ini bisa menggambarkan hitungan perencanaan sudah tepat tetapi karena perilaku menyimpang berdampak pula pada keberlanjutan pembangunan atau kualitas pembangunan.  Lacurnya, Hambalang yang semula akan menjadi wisma atlet menjelma menjadi rumah hantu dan menjadi sampah pembangunan.

Keinginan vs Kebutuhan

Kita tidak dapat pungkiri bahwa banyak perencanaan pembangunan yang bersifat pengulangan proyek atau kegiatan tahun sebelumnya (tanpa melalui sebuah kajian yang lebih dalam dan tajam). Yang berbeda adalah lokasinya, mungkin juga, lokasi tetap sama. Padahal tidak semua program atau kegiatan proyek bisa berlaku sama di semua tempat, begitu pun dari aspek waktunya. Sebagai contoh proyek pembangunan jalan raya di kawasan yang labil tidak sama perlakuan dengan proyek pembangunan jalan yang kontur tanah yang tidak labil. Budidaya tanaman pada tempat atau lokasi yang sama mungkin saja tidak sama karena adanya perubahan iklim atau kerentanan iklim setiap tahunnya.
Pola penjaringan aspirasi melalui mekanisme perencanaan yang mulai dari Musrebangdes  hingga Musrenbangnas baik adanya. Begitupula penyaringan pokok pikiran anggota dewan. Namun, hasil akan lebih maksimal jika ada tindakan lanjutan melalui sebuah kajian ilmiah yang didukung oleh data dan informasi yang memadai.
Tanpa melalui proses ilmiah, praktek ini menggiring perspektif perencanaan pembangunan yang berorientasi keinginan daripada perencanan pembangunan beorientasi kebutuhan. Pembangunan bukan soal keinginan politis semata, melainkan kebutuhan riil masyarakat. Untuk menjawab kebutuhan masyarakat, setiap perencanaan harus melalui kajiaan atau telaah ilmiah – analisis yang lebih mendalam.

Perilaku Masyarakat

Banyak pula perencanaan pembangunan sesuai dengan mekanisme aturan, tetapi hasil pembangunan tidak digunakan maksimal seusuai peruntukannya. Gedung menjadi bangunan tua dan menunggu waktu runtuh.
Contoh yang paling nyata adalah terminal-terminal angkutan darat di NTT. Banyak terminal kota yang tidak digunakan karena perilaku sopir yang lebih suka memarkir kendaraan di jalan utama dan membuat terminal bayangan. Belum lagi perilaku penumpang yang lebih memilih turun atau naik bus/angkutan di jalan raya daripada di terminal. Pemandangan ini mudah dijumpai di terminal Watujaji dan Terminal Ndao – dua contoh dari sejumlah hasil pembangunan yang terlantar karena perilaku penyedia dan pengguna jasa.

Kualitas Informasi

Perencanaan dan perilaku masyarakat sangat ditentukan oleh kajian berbasis data dan informasi. Seberapa penting data dan informasi dapat dicermati dari sebuah ungkapan berbunyi “gerbage in, garbage out” atau “gold in, gold out” – sampah yang masuk, sampah yang keluar atau emas yang masuk, emas yang keluar. Ungkapan ini berlaku pula dalam perencanaan pembangunan.
Pembangunan akan berhasil maksimal (menjadi emas) jika didukung oleh data dan informasi yang valid dan up to date, sebaliknya, pembangunan akan menjadi sampah pembangunan (menjadi sampah), jika tidak ditopang oleh data dan informasi yang memadai.
Untuk mewujudkan perencanaan pembangunan yang ideal, setiap usulan program atau kegiatan harus berbasis kajian ilmiah agar pertimbangan multi aspek pembangunan diperhitungkan secara matang dan produk dari pembangunan berdaya guna maksimal. Kajian itu perlu ketersediaan data dan informasi yang memadai.
Jogiyanto (2010), menguraikan ketersediaan data dan informasi harus mempertimbangkan tiga hal, yaitu, pertama, akurat (accurate). Informasi yang digunakan sudah bebas error dan bias sehingga tidak menyesatkan. Akurasi informasi harus mencerminkan maksudnya secara jelas.

Kedua, tepat waktu (timelines). Informasi yang digunakan harus up to date atau kekinian. Informasi yang usang tidak bermakna apa-apa dan goyah untuk dijadikan  landasan dalam pengambilan keputusan.
Terakhir, relevan (relevance). Informasi yang digunakan harus memiliki relavansi dengan kegiatan atau proyek yang akan dilakukan. Setiap informasi berbeda untuk setiap kegiatan/proyek karena sangat ditentukan oleh kebutuhan. Suatu informasi lebih bernilai jika manfaatnya lebih efektif daripada biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkannya.

Barometer Perencanaan Pembangunan

Pertanyaan, apakah para perencana sudah mempertimbangkan tiga aspek di atas? Apapun jawaban, kualitas informasi menjadi sebuah keharusan karena akan berdampak pada kualitas pembangunan yang berorientasi kebutuhan masyarakat bukan kehendak atau keinginan perorangan atau sekelompok orang.
Para perencana harus mampu memotret rencana pembangunan secara obyektif dan efektif dengan berpijak pada data dan informasi yang valid. Kegagalan pembangunan sering terjadi karena perencana mengabaikan data dan informasi yang terkait dengan perencanaan itu sendiri.

Barometer pembangunan ditentukan oleh situasi atau keadaan yang terus berkembang dan berubah secara kuantitas dan kualitas – bukan mengulang-ulang pembangunan yang sama, misalnya pembangunan atau perbaikan jalan raya yang itu-itu saja. Itu berarti ada sesuatu yang salah dalam menerapkan strategi perencanaan pembangunan.

kritik dari saya, sebenarnya dalam sebuah perencanaan pembangunan haruslah dipikirkan matang-matang. mulai dari perencanaan lokasi, biaya, tenaga kerja, persyaratan apa saja yang dibutuhkan, analisis terhadap semua masalah yang ada. Sehingga sebuah pembangunan pun tidak menjadi sia-sia atau terdapat kesalahan pada saat atau sesudah pembangunan. mohon maaf bila ada salah kata. Terima Kasih.

sumber:
Perencanaan Fisik Pembangunan. http://elib.unikom.ac.id/download.php?id=49599  (diakses tanggal 30 Januari 2017)
Moggi , Giorgio Babo. Perencanaan Pembangunan dan Perilaku Masyarakat. http://koepang.com/dampak-perencanaan-pembangunan/ 

Amdal

Pengertian AMDAL
AMDAL atau  Analisis Dampak Lingkungan  , adalah proses didalam studi atau ilmu formal untuk dapat memperkirakan dampak dari lingkungan atau rencana kegiatan atau aktivitas dari proyek dengan bertujuan untuk memastikan adanya suatu masalah dampak lingkungan yang di analisis didalam tahap perencanaan serta juga perancangan proyek ialah sebagai pertimbangan bagi pembuat keputusan.

AMDAL
Pengertian AMDAL menurut PP Nomor. 27 Thn 1999 yang berbunyi ialah bahwa pengertian AMDAL adalah suatu Kajian dari suatu dampak besar serta penting untuk melakukan pengambilan keputusan suatu usaha atau juga kegiatan yang direncanakan didalam lingkungan hidup yang diperlukan bagi suatu proses pengambilan keputusan mengenai penyelenggaraan usaha atau juga kegiatan. AMDAL adalah suatu analisis yang melingkupi berbagai macam faktor seperti ialah
  1. fisik,
  2. kimia,
  3. sosial ekonomi,
  4. biologi dan sosial budaya
yang ke4 faktor tersebut harus dilakukan secara menyeluruh.
Alasan mengapa diperlukannya AMDAL ialah untuk diperlukannya suatu studi kelayakan dikarenakan didalam undang-undang dan juga peraturan pemerintah dan untuk menjaga lingkungan dari suatu operasi proyek kegiatan industri atau juga kegiatan-kegiatan lainnya yang dapat menyebabkan terjadinya kerusakan lingkungan. Komponen-komponen AMDAL adalah suatu
  • PIL (Penyajian informasi lingkungan),
  • KA (Kerangka Acuan),
  • ANDAL (Analisis dampak lingkungan),
  • RPL ( Rencana pemantauan lingkungan),
  • RKL (Rencana pengelolaan lingkungan).

Manfaat Amdal
Dilihat dari fungsi atau kegunaan AMDAL yang sangat menjaga rencana usaha atau juga kegiatan usaha sehingga tidak merusak lingkungan. Manfaat AMDAL meliputi antara lain
Manfaat AMDAL bagi Pemerintah
  1. Mencegah dari pencemaran dan juga kerusakan lingkungan.
  2. Menghindarkan terjadinya suatu konflik dengan masyarakat.
  3. Menjaga agar pembangunan tersebut sesuai terhadap suatu prinsip pembangunan yang berkelanjutan.
  4. Perwujudan mengenai tanggung jawab pemerintah didalam pengelolaan lingkungan hidup.
Manfaat AMDAL bagi Pemrakarsa.
  1. Menjamin adanya suatu keberlangsungan usaha.
  2. Menjadi suatu referensi untuk peminjaman kredit.
  3. Interaksi atau bersosial yang saling menguntungkan dengan masyarakat sekitar untuk dapat bukti ketaatan hukum.

Manfaat AMDAL bagi Masyarakat
  1. Mengetahui sejak dari awal dampak terjadinya dari suatu kegiatan.
  2. Melaksanakan dan juga menjalankan kontrol.
  3. Terlibat pada suatu proses pengambilan keputusan.

Tujuan Amdal
Tujuan utama AMDAL adalah untuk menjaga dengan kemungkinan terjadinya dampak dari suatu rencana usaha atau juga kegiatan. Tujuan AMDAL adalah suatu penjagaan dalam rencana usaha atau juga kegiatan agar tidak memberikan suatu dampak buruk bagi lingkungan sekitar. berikut ini adalah tujuan amdal
  1. sebagai bahan perencanaan pembangunan suatu wilayah
  2. Membantu suatu proses didalam pengambilan keputusan terhadap suatu kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha atau juga kegiatan
  3. Memberikan suatu masukan didalam penyusunan rancangan rinci teknis dari rencana usaha atau juga kegiatan
  4. Memberi masukan didalam melakukan penyusunan rencana pengelolaan serta juga pemantauan lingkungan hidup
  5. Memberikan suatu informasi terhadap masyarakat dari  dampak yang ditimbulkan dari adanya suatu rencana usaha  atau juga kegiatan
  6. Tahap pertama ialah dari rekomendasi mengenai izin usaha
  7. sebagai Scientific Document dan juga Legal Document
  8. sebagai Izin Kelayakan Lingkungan

Prosedur AMDAL
Setiap kegiatan pembangunan secara potensial mempunyai dampak terhadap lingkungan. Dampak-dampak ini harus dipelajari untuk merencanakan upaya mitigasinya. Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1993 (PP 51/1993) tentang Analisis Mengenal Dampak Lingkungan (AMDAL) menyatakan bahwa studi tersebut harus merupakan bagian dari studi kelayakan dan menghasilkan dokumen-dokumen sebagai berikut:
  •  Kerangka Acuan (KA) ANDAL, yang memuat lingkup studi ANDAL yang dihasilkan dari proses pelingkupan.
  •  Analisis Dampak Lingkungan (ANDAL), yang merupakan inti studi AMDAL. ANDAL memuat pembahasan yang rinci dan mendalam tentang studi terhadap dampak penting kegiatan yang diusulkan.
  •  Rencana Pengelolaan Lingkungan (RKL), yang memuat usaha-usaha yang harus dilakukan untuk mitigasi setiap dampak lingkungan dari kegiatan yang diusulkan.
  • Rencana Pemantauan Lingkungan (RPL), yang memuat rencana pemantauan dampak lingkungan yang akan timbul.


Prosedur Amdal
RKL dan RPL merupakan persyaratan mandatory menurut PP 51/1993, sebagai bagian kelengkapan dokumen AMDAL bagi kegiatan wajib AMDAL. Untuk kegiatan yang tidak wajib AMDAL, penanggulangan dampak lingkungan yang timbul memerlukan:
1.           Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)
2.           Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL)
3.           Pertanggung-jawaban pelaksanaan audit, antara auditor dan manajemen organisasi.
4.           Komunikasi temuan-temuan audit.
5.           Kompetensi audit.
6.         Bagaimana audit akan dilaksanakan.

Dibawah ini terdapat berita yang berhubungan dengan Amdal

7 Perusahaan Ditetapkan Tersangka Terkait Banjir Garut  

TEMPO.CO, Bandung - Kepolisian Daerah Jawa Barat telah menetapkan tujuh perusahaan sebagai tersangka perusakan lingkungan di kawasan hulu Sungai Cimanuk, Kabupaten Garut. Ketujuh perusahaan tersebut diduga melakukan kerusakan lingkungan di sekitar kawasan hulu Sungai Cimanuk, yang mengakibatkan terjadinya banjir bandang di sejumlah wilayah Kabupaten Garut pada 20 September 2016.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat Komisaris Besar Yusri Yunus menyebut, ketujuh perusahaan tersebut terdiri atas enam perusahaan swasta dan satu perusahaan milik Badan Usaha Milik Daerah Jawa Barat.

"Ketujuh perusahaan tersebut adalah PT PD, PT DP, PT SAD, PT PJD, PT BRI, dan PT DI. Untuk yang BUMD adalah PT AJ," ujar Yusri kepada wartawan di Markas Polda Jawa Barat, Kamis, 5 Januari 2017.

Yusri menjelaskan, ketujuh perusahaan itu diduga telah melanggar Undang-Undang Lingkungan Hidup dan Undang-Undang Tata Ruang. Untuk enam perusahaan swasta, Yusri mengatakan, mereka merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pariwisata di kawasan Darajat, Kecamatan Pasirwangi, Kabupaten Garut.

"Mereka tidak memiliki Izin Mendirikan Bangunan. Di kawasan yang seharusnya hijau, mereka membangun kawasan wisata sehingga diduga menyumbang banjir bandang saat itu," kata Yusri.

Sementara itu, PT AJ diduga telah melanggar Undang-Undang Perkebunan. Yusri mengatakan PT AJ belum melengkapi analisis dampak lingkungan (amdal).
"PT AJ melakukan kegiatan usaha perkebunan dengan tidak menerapkan amdal, UKL/UPL, dan analisis risiko lingkungan," tutur Yusri.

Untuk keperluan penyidikan, ketujuh perusahaan tersebut dibekukan sementara oleh pihak kepolisian. Yusri tak menampik jumlah tersangka bakal bertambah. Ia menyebut, pihak kepolisian masih terus mendalami dugaan pelanggaran lain.
"Kami akan melanjutkan pemeriksaan, termasuk dugaan tindak pidana korupsi," ujarnya.

Banjir bandang luapan Sungai Cimanuk menerjang tujuh kecamatan di Kabupaten Garut, 20 September 2016. Diduga penyebab bencana yang menewaskan lebih dari 34 orang ini adalah rusaknya kawasan Sungai Cimanuk di bagian hulu.


Kritik dari saya, proses amdal ini sebenarnya sangatlah bagus bagi kita semua. Hanya saja, masih ada orang orang yang tidak mementingkan pentingnya amdal ini untuk proses mendirikan bangunan di lokasi tertentu. Keadaan ini menyebabkan hal-hal tidak terduga seperti banjir bandang di Garut yang membuat banyak orang bersedih. Saya harap pihak pihak yang nantinya akan membangun di lokasi manapun memperhatikan amdal ini. Setidaknya, kita bisa mengurangi dampak yang tidak diinginkan. Terima kasih dan mohon maaf.

Sumber :